I
24 April 2002, 04 : 36

mengapa selalu hadir dorongan yang kuat
di hati ini untuk senantiasa memberikan yang terbaik
bagi orang-orang terdekat di hati kita ?

mengapa mata ini seperti diarahkan untuk memandang lekat-lekat
orang-orang terdekat di hati kita
saat kita tahu ia hadir tak jauh dari kita ?

mengapa mulut ini tak bisa berteriak marah bahkan cenderung ramah
kepada orang-orang terdekat di hati kita
saat ia kadang menyakiti hati kita ?

mengapa kita ikhlas berkorban sepenuh jiwa raga
terhadap orang-orang terdekat di hati kita
saat ia membutuhkan bantuan kita ?

mengapa kita merasa tidak terima
jika orang-orang terdekat di hati kita disakiti orang lain ?

mengapa pula kita merasa cemburu
ketika orang-orang terdekat di hati kita
menyatakan kekagumannya terhadap orang lain ?

mengapa ?

tapi, pertanyaan sesungguhnya bukanlah itu …
pertanyaan sesungguhnya adalah
siapa sesungguhnya orang-orang terdekat di hati kita ?
bapakkah ? ibu ? suami ? istri ? kakak ? adik ? kakek ? nenek ?
ataukah si dia ?


lebih dari itu,
yang terdekat di hatiku saat ini adalah …
anak-anak Palestina yang sedang berjuang dengan batu
melawan moncong senapan dan tank-tank baja
yang berjuang mempertahankan diri dan agamanya dari kekejian Israel
mereka telah kehilangan orang-orang terdekat di hati mereka
ibu dan saudara perempuan mereka telah menjadi korban kebiadaban
serdadu-serdadu berhati iblis

dan aku ingin menjadi orang-orang terdekat di hati mereka
setidaknya dengan mengirim mereka
seuntai doa …
[]
---

II
24 April 2005, 14 : 15

sahabat,
betapa indahnya
ketika kita bisa berada dekat dengan orang yang dekat di hati kita
kita bercerita tentang segala hal
di taman yang bermekaran bunga-bunga
bercerita tentang galaunya hati jikalau mengingat dirinya
tentang cemburunya hati jikalau ia bercerita tentang seorang lainnya
juga tentang kegetiran kehidupan ummat di tanah yang kita pijak ini
dan tentang rencana-rencana ke depan
yang akan dilalui bersama
dan kita mengatakan padanya
bahwa ia adalah bagian dari hidup kita
selamanya
sampai akhir
hayat


---

III
03 mei 2002, 01 : 59

sifat cinta sama seperti sifat air dalam tanah
bila tak cukup dalam menggali kita akan memperoleh air keruh
bila menggali cukup dalam, maka yang akan kita peroleh adalah air yang bersih
lagi jernih …

alhamdulilah,
senang bisa memberi sesuatu kepada orang yang dekat di hati kita
aku baru saja memberinya sebuah buku
dan kerudung biru berenda putih di keningnya

moga bermanfaat

[]
---

IV
03 Mei 2002, 12 : 54

sedih
ternyata hadiahnya belum sampai
tadi pagi ia berangkat ke Jakarta naik kereta
dan ia belum sempat membuka hadiahnya

hadiah itu sekarang masih ditempatnya
di tangan seorang sahabat
yang aku titipkan padanya
dan ia baru kembali esok senin

tahukah engkau
tadi, tanpa kusadari
aku berbisik lirih
sendiri
: “ ati-ati ya …”

semoga Allah memberikan perlindungan padanya
memudahkan langkahnya
dan menaunginya selalu
[]

Diposkan oleh doniriadi.blogspot.com Monday, February 13, 2006

0 komentar

Subscribe here

Better Place For Children