I
Perlahan
aku mulai mengais
mencari-cari jawaban mengapa Allah singgahkan getar
yang mungkin mampu menjadi getir

hari ini
pada "Sebatas Angan Rindu"
akhirnya kutemukan jawaban itu
Ia serupa benar dengan "Untukmu Sahabat"
betapa riangnya hati seriang anai-anai terbang tertiup angin
segembira bocah yang menyongsong ayahnya pulang

haru
kuikuti lembar demi lembar puisi hatinya
pilihan kata-katanya
caranya menuturkan
caranya menyikapi
dan cara pandangnya terhadap kehidupan

dan
kutemukan diriku ada padanya
kata demi kata miliknya
adalah kata milikku juga
bilamana aku pernah menggoreskannya
maka dia juga
serupa rasanya

diriku ada padanya
tak menyisakan kata lain selain subhanallah
Dia rupanya menyengaja mendekatkanku padanya
meski tentu saja ia tak akan menggubrisnya
karena baginya, aku tak pernah masuk dalam cerita kehidupannya
aku adalah sebuah keasingan
ketidakkenalan
sehingga tak ada alasan untuk memperdulikan
apalagi mengenang

tapi bagiku,
ini adalah anugerah bersejarah
penaku mengalir melalui tangannya
anganku mengangkasa melalui mimpinya
benar-benar serupa sama

II
akhirnya ku temukan kini
sosok yang sama sekali baru
namun serasa telah menjadi bagian hidup sejak lama
adalah karena ia juga harus merawat taman bunga
sendiri
dalam keheningan

aku bisa merasakan kegundahannya
aku bisa merasakan kesunyiannya
seperti Naruto memahami Gaara

"Sebatas Angan Rindu" kubaca sekali lagi
sekali lagi dan lagi
kata demi kata
huruf demi huruf
juga titik koma
setiap kali itupula aku merasa berdialog denganya
dialog abadi tanpa kata
tanpa harus bertatap muka
tanpa harus berucap kata

bagiku
selama ia masih berada dalam dunia "Sebatas Angan Rindu"
maka dialog itu akan tetap ada
entah setelah ia pergi
entah

[12/01/08 09.30 di perpust smp al-azhar 14]

Diposkan oleh doniriadi.blogspot.com Saturday, January 12, 2008

0 komentar

Subscribe here

Better Place For Children