Sabtu (23/08), 08.00
Pagi ini, seharusnya aku sarapan pagi di Hotel Horison, hotel megah di jantung kota Semarang, Seorang sahabat semalam telah mengundangku untuk menghabiskan pagi bersamanya, Kehadirannya di Semarang ini tentu saja, jarang-jarang ada. Dan sarapan pagi di hotel berbintang tentu saja tawaran yang menarik, meskipun ia sendiri rada ketar-ketir terhadap kadar kehalalan dan kethoyyibannya.

Tapi, nyatanya, aku malah berdiri di tengah-tengah murid eskul jurnalistikku di SMP Al-Azhar. Seseorang diantara mereka tengah membaca "Satu Bintang", puisi yang kubuat sebagai contoh puisi kontemporer. Puisi yang berisi kerinduan, tapi tak ada kata 'rindu' barang sebijipun.

Jadi, Kuambil pilihan : mengutamakan ilmu.

09.00, satu jam kemudian.
"Kami meluncur, pak". SMS pendek kukirimkan padanya. Walau bagaimanapun, aku harus bertanggungjawab. Semalam juga aku menulis SMS, agar menunggu kedatanganku untuk makan pagi bareng. Jelas, ada seseorang yang sedang lapar dan berharap-harap menunggu kehadiranku.

Di jalan, bertemu dengan Pak Joko, pegiat Wedangjae yang juga guru Sekolah Alam. Kami memang sudah janjian, untuk menyambangi sahabat itu berdua. Sesegara mungkin kemudian kami meluncur ke Horison.

Tepat di depan hotel, 09.30 , kusempatkan melihat hape. Ada 2 SMS masuk. Oops, ternyata ada yang menunggu kami sejak tadi, bukan di Horison, tapi di Taman KB, delapan orang jumlahnya. Pak Joko kemudian berinisiatif menemui mereka, dan aku ke lobi Horison.

Diluar dugaan, kupikir tak ada peserta lain di diskusi pagi ini. Sebab, hingga semalam, Undangan yang kutulis di Milis dan Friendster Wedangjae tak berbalas konfirmasi dari siapapun kecuali mas Edi Prayitno Ige. Undangan, yang isinya mengajak pertemuan di Taman KB, berdiskusi tentang tips memenangi lomba menulis dan menulis buku. Pembicara tamunya, yaa.. 'sahabat' yang mengajakku makan pagi ini.

"Langsung naik aja, ke lantai 9", suara di seberang sana saat kuberitahu aku sudah di lobi hotel. Tapi, begitu kusampaikan ada 8 orang yang sedang menunggu di Taman KB, maka beliau tentu saja tak punya pilihan lain selain bergegas menemui mereka.

Makan pagi? berlalu begitu saja. Artinya, hangus pula kupon free breakfast-nya.

Bergegas kami ke Taman KB, jalan kaki tentu saja, karena motor dipake pak joko tadi menemui peserta diskusi. Beruntung, lokasi TAman KB tak begitu jauh dari Hotel Horison, cuma berkisar 200 meteran, melewati mall-mall beserta belantara reklame di simpang lima.

Di Taman KB, taman satu-satunya yang tersisa di jantung kota Semarang, kami disambut pemandangan tak biasa. Aparat dimana-mana. Ya iyalah, hari ini adalah hari pelantikan Gubernur dan Wagub Jateng baru. Bibit Waluyo dan Rustriningsih menang telak dalam Pilkada kemarin, suara yang diraihnya mencapai 40-an persen.

Terinspirasi moment, sahabat ini pun membuka diskusinya sambil menyindir, dengan ucapan" Kita disini,semoga bukan dibaca hendak merayakan kekalahan cagub yang diusung partai Islam tertentu. ^_^ Tapi, boleh juga kalo untuk berbagi kebahagiaan".

Berbagi kebahagiaan? Olala, ternyata sahabatku ini baru saja mendapatkan rizki dari Allah. Ia menjadi Juara I Lomba Menulis Artikel Katergori Umum yang diselenggarakan oleh Sriboga Ratu Raya. Kedatangannya yang utama adalah untuk mempresentasikan tulisannya di gedung Sriboga di Pelabuhan Tanjung Mas sana. Selain Piala, hadiahnya uang, sebesar 7,5 juta rupiah.

Yang menarik, runner upnya adalah dosen S-2 metodologi penelitian pada sebuah universitas di semarang. Begitu juga juara 3-nya, dosen juga, tapi komunikasi. Jadi, sahabatku ini, mengutip perkataan sahabatnya, ia laksana 'melecehkan' dunia pendidikan (konvensional). "Ya, anggap saja ini sebagai pembalasan atas 'pelecehan' dunia pendidikan terhadap saya dulu". katanya bergurau.

Sahabatku ini,.. betul-betul mahasiswa sejati...dari sebuah universitas yang bernama universitas kehidupan.

***

Ia kemudian memulai pemaparannya. Bercerita tentang betapa indahnya dunia penulisan. Tantang betapa bahwa menulis bisa menjadi penyelamat kehidupan. Ia juga berbagi tips dan pengalamannya, ketika memenangi (banyak) lomba penulisan, juga seputar pengalamannya menjadi (dan masih) editor di sebuah penerbitan di Jogja.

Dalam konteks lomba menulis, menurutnya yang paling berharga adalah soal ide dan inspirasi. Seberapa inspiratif, itulah pokoknya. Soal ide ini, ia memberikan saran, bila ada sebuah ide muncul pertama sesaat setelah mendengar tema sebuah lomba, maka itulah yang disebut 'blink'-nya. 'Blink', yang digambarkan sebagai lampu menyala di atas kepala dalam gambar kartun, inilah modal awal sekaligus mutiara. Ikat dia dalam ingatan atau dalam buku catatan, untuk kemudian di perkaya di hari berikutnya. 'Blink' ini tidak perlu besar dan mewah,..cukup yang sederhana tapi unik saja.

Sementara tekad, kadang sah-sah saja jika juga sederhana tanpa muatan idealisme.

Seperti lomba Sriboga ini, ia mengutarakan bahwa tekadnya adalah, ingin ke Semarang, agar bisa bersua dengan temen-temen di Komunitas Wedangjae. Info lomba dari Sriboga yang berpusat di Semarang ini menawarkan jalan keluarnya, Sementara idenya bermula dari kesukaannya mengkonsumsi roti, dimana terigu yang digunakan ternyata berasal dari Sriboga. Ia cuma mengembangkannya dengan strategi marketing Laksamana Cheng-Ho. Jadi, kata kuncinya cuma 3 : Ingin ke Semarang, Suka Roti, dan Marketing Cheng Ho. Dan, ia berhasil !


Kali lain, ia pernah ikut lomba karena ingin punya laptop. Saat Ikadi Pusat mengadakan lomba menulis berhadiah umroh untuk jaura I dan Laptop untuk juara ke-dua, maka ia pun memutuskan untuk ikut. Hasilnya, justru ia 'bersedih', karena laptopnya gagal diraih sebab karyanya malah juara I. HIhi..ini mirip cerita dalam Children of Heaven, dimana Ali malah bersedih padahal ia juara I lomba lari. Yup, sebab Ali cuma ingin jadi juara II karena hadiahnya sepatu. Sepatu yang ingin ia hadiahkan kepada Fatimah, adik kesayangannya. ^_^

Btw, sahabatku ini juga membuka sebagian kepahitan masa lalunya, yang ia sebut sebagai masa berdarah-darah. Masa sulit secara ekonomi, padahal ia telah 'menjadi' seorang penulis. Namun, ia menyampaikan satu hal, bahwa ada hal lain yang diberikan Allah sebagai gantinya, yaitu Nama (atau popularitas). Hal ini yang kelak kemudian menjadi jalan kemudahan untuk menguatnya kesejahteraan. Intinya, dengan menulis, selain berdakwah , ia bisa pula menjadi Maisyah (mata pencaharian). Ulet, itu prasyaratnya. "Setialah pada jalanmu...jalan seorang penulis..." katanya.

Ia juga membuka kesempatan berdiskusi, yang tentu saja tak disia-siakan oleh peserta yang (kebetulan) semuanya perempuan. Ada Ida dan Yulia dari UNNES, sementara yang dari UNDIP ada Rusmiyati, Sulis, Heny, YAyi, Evy, dan Nining. Diakhir sessi, peserta mendapatkan 2 buah buku gratis dari sahabatku itu.

Ditengah-tengah sessi, Mas Edhi Prayitno, yang reporter itu, menyempatkan diri untuk 'setor' berita ke melalui handphone ke radio El-Shinta tentang pelantikan Gub & Wagub hari ini. Sesekali ia juga nimbrung obrolan. Dan Pak Joko, hari ini membantu banyak. Dialah yang 'capek-capek' pulang ke Inderaprasta untuk mengambil tikar (karena rumputnya Taman KB kuning mengemarau) dan beberapa gelas aqua untuk peserta plus Tela Krezz pula...Syukron akhi ^_^

***

Jelang dhuhur, kita kedatangan tamu istimewa lagi, Dialah Dyah Kusumawardhani alias MEniex. Meniex tiba dari Jakarta, khusus datang ke Semarang untuk mengisi salah satu sessi Pelatihan Kehumasan yang diselengarakan KAMMI Daerah Semarang. Dan tentu saja, moment ini menjdi tak lengkap jika Meniex tak bertemu muka dengan sobat-sobatnya disini. Diantar Nina, Meniex meluncur ke Taman KB dari Manyaran sana.

Aku memang meminta pantia untuk mempertemukan kami. Apalagi, ia juga mengenal sahabat dari jogja itu. Kami bertiga adalah penggiat kehumasan. Bedanya, Meniex hingga kini masih aktif di KAMMI Pusat, Sementara, aku dan sahabatku dari jogja ini sudah purna. JAdi, anggap saja kaya nostalgia gitulah...hehe..

Meniex juga didaulat, meski sebentar untuk sharing, terutama tentang dunianya menjadi redaktur di majalah Sabili. Wah... peserta hari ini bener-bener beruntung, dapet ilmu oke, dengan cuma-cuma pula.

"Dulu, kita menulis, tapi kesulitan dengan media yang memuatnya. Sekarang media itu bahkan sudah datang sendiri ke depan muka. Jadi, nggak ada alasan lagi untuk tidak menulis", kataku sedikit memompa peserta untuk produktif menulis.

Setelah sholat dhuhur di gedung Berlian, kami meluncur untuk...makan siang bersama, dan bincang-bincang bareng. Tentang banyak hal...tentang sahabat, tentang Jakarta. Btw, meniex...salam buat brother Ipung ya..kalo ketemu ^_^

Hari itu, sang tamu, sahabat dari jogja, itu, menjadi tuan rumah. HAha..tau deh apa maknanya. TApi buatku pribadi, sahabat dari jogja itu adalah seperti pion catur yang digerakkan oleh Allah. Ia dihadapkan di depan wajahku, seolah berkata, nih lihat sahabatmu... dengan segenap keberhasilannya. Ia bahkan juga menjadi jalan keluar atas kondisi kehampaan kantongku hari itu.

Makanya, aku bilang," suatu saat, aku akan membayarnya di Jogja". Ia malah makin menjelaskannya, "Gantinya dengan prestasi yang lebih baik yaa..."

Yup, sahabat dari jogja itu, adalah tutor di Gajah Mada Cendikia, UKM Penelitian di UGM, juga penulis kolom di media massa, pemenang banyak lomba, inspirator dalam banyak pelatihan menulis, dan juga editor Pro-U Media. Dialah brother Yusuf Maulana.

btw, sobat, ane mengaku 'kalah' dalam banyak hal sama antum,..ane cuma leading dalam satu hal saja : ane sudah jadi ayah, ente belum...hehe..itupun ane yakin, bentar lagi bakal tersamai. Haiaya!..Fastabiqul Khoirot, ya akhi!

(photo source : http://lintar-cahkaliwungu.blogspot.com)

Diposkan oleh doniriadi.blogspot.com Tuesday, September 02, 2008

8 komentar

  1. budi maryono Says:
  2. Nostalgia sambil berbagi ilmu. Alangkah indahnya.... (btw, grafis foto anak2 seasons kukopi, gpp ya).

     
  3. -->bulan luka...
    iya seneng banget aku...
    sumangga pak, orang foto aslinya kuambil dari FS-nya Tia kok..hehe...

     
  4. Okas Says:
  5. bagi-bagi ilmunya juga donk..!
    gimana nih kabarnya? baru bisa ketemu internet nih, soalnya 'sibuk' PKL he...

     
  6. -->okas...

    hei... seneng lihat dikau mampir di blog ini...kabarku baik...ho bout u?
    PKL ? hhehe...hepi enjoy ya...
    moga dapet banyak ilmu dari sana

    kabar-kabari dong...
    ^_^

     
  7. Anggrahini Says:
  8. Brother Doni...
    Bagi ilmunya dong..

     
  9. haha...
    mba anggra ini lho..
    dikaunya kan yang punya banyak ilmu...ayo bagi2 juga

     
  10. Anonymous Says:
  11. salam kenal semuanya,
    kebetulan lomba LKT yg diadakan Sriboga saya kebagian jadi tukang documentasi. kalo di butuhkan foto pak Yusuf sewaktu action final lomba LKT bisa saya kirimkan.

     
  12. mas heru...
    wah seneng banget tuh...
    boleh dong kita dikirimin fotosih yusuf..hehe...
    arigato gozaimas...

     

Subscribe here

Better Place For Children