Seperti sebuah keajaiban... sekitar subuh aku terbangun. Baru saja aku bermimpi, rasanya namaku ada dalam sebuah daftar pemenang lomba menulis, tapi bukan juara 1, 2 atau 3... melainkan juara harapan.


Tak lama, sebuah SMS masuk, dari Faiq, yang baru saja diwisuda menjadi sarjana. Isinya, wah...mengucapkan selamat atas prestasiku telah memenangi di kompetisi menulis esai kepemudaan. Namun, ia keukeuh tak memberi tahu berapa nomornya yang kudapat. ^_^

Maka, aku sujud syukur, mengucap alhamdulillah. Berapapun hasilnya, tetaplah itu sebuah anugerah. Sekitar jam 09.00, pas bel istirahat, barulah aku mengetahui setelah menyempatkan diri online, ternyata tulisanku itu bercokol di Hiburan/harapan 2. hehe...^_^ alhamdulillah wa syukurillah. Pada Huda, muridku, aku bertekad, besok kau akan melihat gurumu ini menjadi juara 1, the Champion! 
"Amin, pak!" begitu katanya, usai mengucap selamat.

Betapapun, aku ingin mengucapkan terima kasih kepada keluarga besar Sekolah Alam dan guga SMP/SMA Qaryah Thayyibah Salatiga. Karena merekalah, inspirasi tulisan itu kudapat. Ia kuberi judul Pemuda dan Pendidikan yang Membebaskan. Naskahnya kutaruh di websitenya Komunitas Wedangjae. 

Tak lain tak bukan, semoga prestasi ini, yang semata-mata karunia Allah, menjadi penyemangat, buatku dan juga sahabat-sahabat yang ingin mengawal kehidupan di dunia ini bersama-sama melalui karya-karya tulisannya. Never give up! Menulislah hingga tetes tinta terakhir (walau tinta itu sebenarnya tak akan pernah habis).

btw, jika aku jurinya, aku juga tak akan meletakkan tulisanku itu sebagai juara utama. Kenapa? karena 70% nya dominan mengupas sekolah yang membebaskan atau soal pendidikan, soal kepemudaannya malah sedikit. hihi... jadi, kurang relevan dengan tema begitu. (maklum, lagi semangat-semangatnya nulis tentang pendidikan membebaskan nih)

Khusus, buat embun pagi, gimana hari-harimu? sudahkah kau temukan kembali semangat menulismu yang hilang? Menulislah! dan biarkan Allah yang membalasnya, dengan caranya...^_^

Info tentang Pemenang Lomba Menulis Esai Pemuda Menpora 2008 itu, selengkapnya klik di sini.

Diposkan oleh doniriadi.blogspot.com Tuesday, October 21, 2008

2 komentar

  1. Barrokalloh...selamat ya pak, semoga tetap semangat dan istiqomah, menjadi Inspirator bagi lingkungan.

     
  2. hehe... kok tau pak?
    syukron doanya ya pak...
    amin...
    met jadi inspirator juga di jogja pak..

     

Subscribe here

Better Place For Children