Buku ini ditulis teruntuk  Sahabat Sejati…, yang bisa mendengar kata-kata yang tak mampu terucap.

Dialog Tanpa KATA pada dasarnya merupakan kumpulan dialog imajiner. Puisi atau prosa di lembar halamannya tidaklah berdiri sendiri namun merupakan sebuah kesatuan rangkaian cerita. Ini adalah “novel” dalam bentuk syair-syair.
Dialog Tanpa KATA pada dasarnya dimaksudkan untuk menjadi teman dalam masa pertumbuhan & pergolakan remaja dan siapa saja yang terus berusaha menemukan jati diri khususnya dalam diskursus pencarian ilmu, cinta dan persahabatan, alam semesta, dan kuasa Allah pada mahkluknya.
Dialog Tanpa KATA adalah karya kolaborasi murid dan guru yang sama-sama menyukai embun pagi. Perspektif dari perpaduan dua dimensi umur, membuat tiga masa : lalu, kini,dan masa depan, menjadi sebuah lingkaran terhubungkan.

"Lewat kata, aku berucap dalam kebisuan,
lewat do’a kusampaikan pesan tanpa hinggap di pendengaranya,
lewat mata hati aku bisa melihatnya.
Jika tak ada kata,,,
Mungkin aku tak kan mengenalnya sama sekali."

          [fina, dalam LEWAT KATA hlm. 35 DTK]

___

DATA BUKU :
Ukuran : A5
Tebal : 125 hlm
kertas : hvs putih
cover : softcover glossy
Price : Rp. 40.000
           (plus ongkos kirim 10rb utk dalam pulau Jawa dan Rp. 15.000 untuk luar Jawa.)
waktu pemesanan paling lambat untuk cetakan kali ini : 30 September 2010

UNTUK PEMESANAN :
silahkan kirim sms ke 0813 9099 1444 berisi nama dan alamat.
setiap pngirim SMS akan diberi no. rek. untuk transfer dana pembelian.
atau bisa juga melalui tag di catatan ini , dinding atau pesan di FB ini.
Ada diskon untuk pembelian jumlah tertentu.

Data Pemesan hingga hari ini (21/09/2010) :
1. Saiful Alaina , UTY, 1 eksp.
2. Bahruddin, Qaryah Thayyibah, 50 eksp.
(update pkl 21.00)
3. Hindraswari enggar, Jakarta, 1 eksp
4. Edo Segara, Jogjakarta, 1 eksp
(update 22/09/2010)
5. Achmadi, Sidoarjp, 1 eks
6. Hartatik, Spalza Semarang, 1 eksp
7. Aeni , Ar-Ridho Semarang, 1 eksp
8. Arnida, Semarang, 1 eksp
9. Imam Sardjono, Semarang, 1 eksp




Diposkan oleh doniriadi.blogspot.com Wednesday, September 22, 2010

0 komentar

Subscribe here

Better Place For Children