"Are we fair to ourselves, to the people around us, and to God's creation?"
- Nurul Izzah-

(Mengenang : that's my favourite photograph... and also my favourite quote... got from Izzah...)

I know, its so hard for Izzah to say some words.. she just cried to her papa, Anwar Ibrahim. Pada masa terberat kehidupan keluarganya pada beberapa masa silam, maka kelulusan Izzah adalah hadiah istimewa buat sang ayah... yang saat itu masih mampu memberikan senyuman terbaiknya... meski penderitaan sedang menerpa padanya... dizalimi oleh penguasa tirani...dibui..difitnah...diasingkan...

Yah... aku bersyukur... bisa mengawal kehidupan Izzah beserta perjuangan ayah-bundanya, sejak sekitar 8 atau 9 tahun lalu, sejak aku pertama kali mengenalnya di sebuah milis, yang sedang membincangkan sepak terjangnya. Itu tahun 1999... setahun setelah reformasi 1998...
dan hingga sekarang... aku sedikit-sedikit masih mengikuti perkembangannya... ^_^ Aku tahu, Izzah sempat ke Indonesia tahun 2005 ke Bandung, juga pernikahannya, dan lalu kelahiran putranya di September 2007 kemarin... hingga sekarang ini, 2008, saat ia memutuskan maju menjadi caleg dalam Pemilu Legislatif di Kuala Lumpur 8 Maret 2008 mendatang. Bagiku, itu artinya, Izzah telah memasuki babak baru dalam hidupnya... menerjang ombak dengan kapalnya sendiri...

Headline koran pagi kemarin memang telah mengembalikan kenangan lama saat pertama mengenal Izzah, walau sampe sekarang pun, Izzah tak pernah tahu ada 'pemuja rahasia' di semarang sini hehe... tak mengapa lah... Turunnya Izzah ke jalan kali ini, membangkitkan lagi semangatku untuk kembali juga ke 'jalanan'...hehe...

Izzah, sebenarnya berumur tak jauh beda. Dia kelahiran November 1980, aku Agustus 1978... jadi ia teman sebaya. Dulu, aku sempat mengumpulkan banyak foto dirinya... tersimpan dalam harddisk...dan tak hanya itu... artikel, tulisan, ide-ide dirinya pun aku punya. Jadi, tak sebatas pengagum pada performa, Izzah dulu kukenali sebagai sesosok diri seutuhnya...^_^ Sayang, foto itu tak lagi lengkap kumiliki, seiring dengan 'menghilang'nya harddisk itu, aku cuma sempat mengamankanbeberapa.

Makanya, aku bisa ngerasain adanya perbedaan Izzah yang dulu dengan sekarang. Dulu, Izzah itu seorang pemalu dengan yang namanya kamera. Foto-fotonya kebanyakan menunjukkan kebersahajaannya , dengan wajah sedikit menunduk... malu-malu ...gitulah. Tapi sekarang, matanya telah berganti tajam. Waktu dan ujian kehidupan telah menempanya menjadi sosok yang tak cuma cerdas dan setia, tapi juga berani berpendapat berbeda... berani berjibaku... cool deh. Apalagi, ini di Malaysia..dimana suara reformasi sangatlah diancam hebat... lebih mendingan Indonesia yang sekarang...

Lawan Izzah bukanlah muka baru... meski Izzah masih paling muda, tapi 'lawan'-nya adalah juga generasi kedua Malaysia. Ada Mukhriz Mahathir (44) yang anak mantan PM Mahathir Muhammad, atas nama UMNO. Juga ada menantu PM Badawi, Khairy Jamaluddin. Jadi... perjuangan Izzah nampaknya cukup berat...sehingga ia pasti butuh banyak dukungan dan support untuk melewati itu semua.

Ahh... Izzah...Izzah... respekku padamu taklah luntur hingga kini. Aku tahu... sebagian cita-citamu telah tercapai...sekarang kan engkau sudah S-2 dari Johns Hopkins University, AS. Dunia presenter juga bukan lagi hal baru buatmu. Itu artinya, pengetahuanmu kini sudah terlalu amat luas...pastilah menyenangkan jika suatu saat Allah memberi kesempatan buat bertemu muka dan bercakap-cakap sebagai sahabat denganmu...^_^

Lawan terus, Izzah! Alirkan darah baru perjuangan rakyat di Malaysia. Meski tahun 2004 kemarin, 199 kursi di embat oleh BN...dan cuma 19 kursi yang tersisa buat oposisi...tak adalah kata menyerah. Karena kemenangan abadi tak akan pernah diukur dari jumlah kursi, tapi pada seberapa kuat keadilan yang kita buat selama sisa umur kita di dunia ini...

Doaku..bersamamu ! Fight ! Until the last blood !!!
^_^

(catatan : mohon maaf, saya nggak bisa nyebutin karya siapa saja foto di bawah ini, karena memang tak ada keterangannya. Terima kasih banyak aja udah mengabadikan momentnya dan membagikannya ke selurudh dunia...dengan tanpa pamrih...)



(Izzah, pertama kali berjumpa)


(Izzah, bersama ayahanda)

('Pertarungan' Izzah kini...)

(Tag Izzah : Kembalinya Sang Putri Reformasi)

(update : 30/03/08
Izzah kemudian memang memenangkan (alhamdulillah) pemilu disana, di distrik Lembah pantai. Berikut petikan wawancaranya, sesaat setelah resmi menjadi anggota parlemen...)



Diposkan oleh doniriadi.blogspot.com Wednesday, February 27, 2008

1 Responses to Izzah : Kembalinya Sang Putri Reformasi

  1. budi maryono Says:
  2. Tak kusangka, selera kita sama. Langkah kita pun tak beda: jadi pemuja rahasia. Hahaha...

     

Subscribe here

Better Place For Children