Sore ini, mataku nanar menatap berita yang disiarkan oleh salah satu stasiun TV nasional. Disampingku, istri juga tak kalah seriusnya mengikuti gambar demi gambar yang ditayangkan.

Innalillahi...subhanallah...ya Allah...
itulah kata yang kami ucapkan saat mendengar dan melihat kabar bahwa Syafitri akhirnya meninggal sore ini. Dua minggu sejak dilahirkan 7 Agustus 2006 silam, akhirnya dipanggil Allah keharibaannya.

Untuk Syafitri, bayi berkepala dua dengan tubuh satu ini, saya rela mengikuti terus perkembangannya, di koran, di televisi, aku ikuti terus. Dan tak dinyana, skenario terbaik Allah itu datang jua. Sejak dokter tak mampu mengoperasinya, maka harpan hanya digantungkan kepada Allah untuk memberikan jalan keluar. Dan jalan keluar itu akhirnya tiba.

Meski, saya tak mengenal Syafitri, namun duka ayah, ibu dan kakeknya nyata begitu terasa di hati. Entahlah, mungkin ini yang disebut dengan empati.

Rabbi, lindungi Syafitri, dekatkan ia dengan kekasih-Mu , Muhammad SAW, dan berikan kekuatan kepada keluarga yang ditinggalkan. Brikan pula kekuatan kepada ayah dan ibu yang meungkin bernasib sama dengannya. Satu tekad, untuk berjuang menghargai anugerah kehidupan yang telah Engkau tiupkan.....amin

Diposkan oleh doniriadi.blogspot.com Tuesday, August 22, 2006

0 komentar

Subscribe here

Better Place For Children