Ketika Seorang Hamba Menulis

di sepertiga malam tadi,
terjadi keajaiban.

Persis sepersekian detik,
setelah mataku terbuka,
terbangun tiba-tiba
entah oleh sebab apa,
masuk sebuah sms panjang,
dari seorang sahabat.

kulihat jam : 03.45

sms itu berkata :

"Subchaanalladzi asra bi'abdihii lailan
minal masjidil charami ilal masjidil aqsha.

di tengah mlm,
sktr ratusan th yg lalu,
dalam sunyi dan hening,
burung2 mlm diam membisu,
binatang buas sdh berdiam diri,
gmrcik air dan siulan angin jg sdh tak terdengar lg.
Ketika itu,
Rasululloh terbangun oleh suara yg memanggilny
"hai org yg sdg tdr, bangunlah!"

peristiwa 27 Rojab,

maka skrg bangunlah, soB.
Rasakan kau mlht wjh Jibril yg putih n berkilau spt salju...
nikmati 1/3 malam ni."

Sayup, kokok satu dua ekor ayam jantan terdengar. Itu sebuah pertanda. Malaikat sedang terbang diatas atap, mencatat setiap doa yang terpanjatkan dari dua tapak tangan yang menengadah.

Kesempatan emas tak boleh berlalu begitu saja.
Mendadak, aku menjadi penyair.
Bersajak tapi tanpa suara.

Semua nama kusebutkan :
Baginda Rasulullah SAW beserta para sahabat,
ayah dan bunda
adik-adik
istri dan anak
sahabat jauh dan dekat
murid-murid dan guru-guru
juga pemimpin negeri
pendiri sekolah
amir-amir
orang-orang lemah
palestina
semuanya...
dan terakhir
namaku sendiri.

(teriring salam dan sholawat kepada baginda SAW senantiasa)