Selasa malam (22/10), Wedangjae kedatangan tamu spesial, mbak Tutut dan Mas Hendra, keduanya adalah reporter dan fotografer majalah ekonomi SWA, yang khusus datang dari Jakarta, untuk mewawancarai beberapa sumber untuk edisi terbarunya, termasuk Komunitas Wedangjae.


Wedangjae (mas Edhi, Joko, saya) menerima beliau berdua di (bakal) rumahnya Mas Edhi yang nyentrik di bilangan Pedurungan. Sudah lama sih, mas Edhi pingin agar 'rumah kecil'nya itu dijadikan semacam basecamp untuk aktivitas-aktivitas anak muda, khususnya Wedangjae. Dan baru kesampean sekarang. 

Dimulai pukul 19.30, subhanallah...selesainya pukul 23.00. Hihi..asli, nggak kaya wawcancara deh,  kaya bincang-bincang biasa. Salut deh, buat ketahanan beliau berdua, yang baru saja melakukan perjalanan panjang Jakarta-Semarang dengan kereta, tapi langsung tancap gas dengan tugasnya. Dedikasinya pada profesi jurnalisnya itu, patut diacungin jempol.

Kita bicara banyak hal, tapi mengalir aja... mulai dari kondisi bangsa kekinian (cie...), tentang apa itu Wedangjae, dan tentang dunia Jurnalistik. Mbak Tutut juga menjelaskan hal ihwal korelasi SWA yang majalah ekonomi dengan Wedangjae yang isinya penulis-penulis muda. Intinya, ada kaitannya dengan trend marketing era baru yang berbasis pada komunitas, termasuk komunitas online seperti Wedangjae dengan semangat Sumpah Pemuda. Nah lo, seperti apa itukira-kira... Sessi kemudian diakhiri dengan pemotretan... (hihi...mendadak model deh...) oleh mas Hendra dengan kamera DSLR-nya. Kaya apa hasilnya ya?

Btw, sebuah pertemuan yang berkesan, dan buatku pribadi, menambah semangat buat selalu menulis dan berkumpul bersama sahabat-sahabat yang memiliki semangat yang sama, menulis. Satu pertanyaan dari Mba Tutut yang masih kuingat-ingat di jalan adalah soal review Wedangjae dari saat kelahirannya hingga sekarang. Hemmm,  nggak terasa sudah 6 tahun berlalu. Wedangjae telah ada di dunia maya selama itu. 2003-2006 dengan server gratisan (di http://geocities.com/kwedangjae), yang hingga sekarang pun masih bisa diakses (sengaja tak dihapus), dan 2006-sekarang dengan domain dan server berbayar (di http://wedangjae.com). Dari upload tulisan dengan model upload halaman satu-satu (gaya geocities), hingga upload dengan model CMS (Content Management System) alias tinggal klik sana klik sini beres, semua sudah terlakoni.

Kerja keras yang mulai membuahkan apresiasi. Kebahagiaan yang mulai menerang benderang. Seperti yang sempat kukatakan, bahagia rasanya jika tulisan kita kemudian menginspirasi dan membawa kebaikan bagi yang membacanya. Ya, itulah kebahagiaan sejati. Adapaun kemudian ada bonus-bonus keuntungan lainnya, finansial ataupun popularitas, ya sekali lagi itu cuma bonus. Dan Sebagaimana bonus, dia bisa hilang sewaktu-waktu. 
Kebahagiaan sejati, itulah yang dicari!

(thx to mas edhi, shohibulbait, yang sudah menyediakan wedangjahe anget dan 'teman-teman'nya. Alhamdulillah.)

Diposkan oleh doniriadi.blogspot.com Friday, October 24, 2008

4 komentar

  1. Anonymous Says:
  2. tetep semangat

     
  3. mas erwin...
    trima kasih atas dorongan semngatnya ^_^

     
  4. Anonymous Says:
  5. Mas Doni...apa kabar?? duh sebuah kehormatan saya ada di blog ini...dan ada fotonya pula....

    hm..mau foto-fotonya? nanti saya bilang ke mas Hendra deh....

    tetap semangat ya...

    keep in touch :)

     
  6. mba tutut....^_^ glad 2 c u again...kabar baik nih, alhamdulillah? mba sendiri gimana? kayae abis ketemu sm asean's journalists ya?

    btw, salah satu info dari mba tutut ttg nasabah bank syariah di singapore, inget ga? itu kujadikan penguat di tulisanku ttg bank syariah, dan udah dimuat di Radar Semarang sini, linknya ada di : http://www.radarsemarang.com/community/artikel-untukmu-guruku/2618-guru-dan-perbankan-syariah-.html

    foto? mauuuuu.... hehe
    titip pesan and thank u buat mas hendra ya...
    jakalau sempat, bolehlah krim via email foto2nya...hehe...

    keep in touch too..

     

Subscribe here

Better Place For Children